- A gift from a friend who missed me so much (1)
- all about me (1)
- Best Friend (1)
- From Dust To Dust ( Genesis 3:19 ) (1)
- Hollidays (1)
- I am so tired (1)
- i have a sister now (1)
- life is beautiful (1)
- Manchester United is The Best (1)
- Mujizat Itu Nyata (1)
- my big family (1)
- my first birthday (1)
- School and Friends (1)
- When The Journey Begin (1)
- When The Journey End (1)
me
- calvin indi sutanto
- hi i'm calvin i'm a disabled kids.i like naruto very much.my favorite anime is only naruto.i'm a friendly guy.so who wanna be my friends? i'm 11
About Me
Pagi itu di saat2 terakhir hidupku, aku terus memohon kepada Dokter dan orang tuaku untuk diperbolehkan pulang. Sekali lagi karena rasa cintanya yang begitu besar kepada diriku, kedua orang tuaku tetap memohon kepada Dokter untuk dapat menyelamatkan dan menyembuhkanku. Manusia boleh memohon namun Tuhan mempunyai jalan terbaik untuk hamba Nya. Mungkin ini adalah yg terbaik yang diberikan Tuhan untuk mengakhiri segala penderitaanku. Namun aku juga tahu bahwa kedua orang tuaku, adikku, dan semua teman2 dan saudaraku pasti akan sangat merasa kehilangan oleh kepergianku. Seperti doa yang setiap hari kupanjatkan supaya mujizat itu datang pada diriku, mungkin inilah mujizat Tuhan yang telah diberikan untuk mengakhiri segala penderitaanku.
Ketika sore itu orang tuaku ingin membawaku ke Rumah Sakit, kusampaikan pendapatku pada mamiku : " Mami, buat apa aku dibawa ke Rumah Sakit lagi, aku ini bukan mainan yang bisa dicolok sana sini oleh Dokter. Dan mesin2 yang terpasang dalam tubuhku itu sangat menyiksaku, toh..hasilnya akan sama saja " Namun karena rasa cintanya yang begitu besar kepadaku, orang tuaku tak tega untuk tidak menolong dan mengobatiku. Aku berterima kasih karena sebelum ajal menjemputku, seorang Pastur yang baik hati ( Pastur Wido ) telah datang untuk berdoa dan memberikan Sakramen Pengurapan Orang Sakit serta memohon ampun atas segala dosa2ku. Beberapa saat sebelum aku koma, aku berusaha tetap tabah dan mengucap doa kepada Tuhanku . " Tuhan kuatkanlah aku dalam menghadapi tantangan Mu ini" kuucapkan dengan keras sebagai permohonanku.
Setelah beberapa saat bergulat melawan penyakitku, akhirnya aku sadar waktuku telah tiba untuk kembali menghadap Nya. Banyak keinginan yang belum terpenuhi dalam hidupku, menyelesaikan Sekolah Dasar adalah salah satu pendorong semangatku untuk bertahan selama ini. Disaat aku berada di Rumah Sakit, selalu terpikir bahwa banyak pelajaran yang telah aku lewatkan, untuk itulah aku selalu memohon kepada Dokter agar mengijinkanku untuk segera pulang dan kembali ke sekolah. Percakapan terakhir dengan papiku " Pi , on May i will be 12th years old, in that time I will be a teenager, not children anymore,so cool...."
Setiap kali raport sekolahku memberikan hasil yang bagus dan juara maka liburan ke luar negeri adalah hadiah yang kuminta pada orang tuaku. Aku suka berpetualang, dan di luar negeri aku merasa lebih dihargai sebagai orang yang normal, tanpa ada rasa iba dan kasihan orang memandangku. Sekalian aku gunakan kesempatan itu untuk mengasah kepandaianku dalam berbahasa Mandarin dan Inggris. Dan hebatnya lagi mereka memberikan fasilitas untuk orang cacat seperti aku, dari jalan khusus untuk kursi roda sampai nggak perlu antri untuk memasuki suatu pertunjukan atau area permainan. Australia adalah salah satu impianku yang belum dapat aku kunjungi sampai Tuhan memanggilku...( mungkin sekarang aku sudah terbang kesana sebagai malaikat kecil Tuhan untuk memuaskan keinginanku )
Di sekolah banyak sekali orang yang menjadi sahabatku, bahkan kakak kelas di SMA pun mau berteman denganku. Tak cuman itu, "popo" ( nenek ) pengantar dan penunggu anak sekolah pun juga sayang padaku. Bahkan ketika aku dirawat di Rumah Sakit, mereka semua datang menjenguk dan memberi semangat padaku. Mereka merasa kehilangan ketika aku harus keluar masuk Rumah Sakit selama lebih dari 1 bulan lamanya. Dan diantara semua itu ada seseorang yang sangat spesial dalam hatiku.....semoga dia tidak bersedih telah kehilanganku
Aku sekolah di SD Budi Agung. Biarpun pada saat pertama aku mau masuk Sekolah Dasar banyak sekolah menolakku, tapi orang tuaku tetap gigih berusaha memberikan yang terbaik bagiku. Akhirnya kutemukan sebuah sekolah yang sangat mendukung dan menghargai keinginanku untuk belajar dan mau menerimaku. Aku sangat berbahagia hingga ajal menjemputku. Semua guru, kepala sekolah dan teman2ku adalah orang terbaik dalam hidupku. Sungguh sayang ketika aku hampir menyelesaikan Sekolah Dasar, Tuhan ternyata mempunyai rencana yang lain dan memanggilku lebih cepat dari yang aku harapkan. Semoga semua guru dan teman akan selalu mengingatku.
Sebagai anak pecinta bola, Manchester United adalah team favoritku. Terutama sang pemain sayap Park Ji Sung. Tetapi aku lebih sering memanggilnya si "mata sipit", ha..ha...Di saat MU bertanding di televisi dan belum melebihi jam tidurku, pasti aku akan menonton dan berteriak2 apabila si mata sipit membawa bola. Dan di saat terakhir hidupku, ketika papiku membelikan sebuah PS3, maka game bola FIFA-09 adalah menu latihanku. Tak peduli mami, papi, atau dedek akan menjadi teman latih tandingku. Dan apabila aku merasa ilmuku sudah cukup, maka ku telpon saudaraku untuk menantangnya bermain FIFA-09. Meskipun kenyataannya aku lebih banyak kalah, tapi kebahagiaan itu selalu menyelimuti hatiku.
Aku mempunyai banyak saudara dalam keluargaku. Itu karena papiku berasal dari keluarga yang besar. Aku cucu nomor 2 dari 13 cucu pada saat itu. Di saat kami berkumpul, wah..seru sekali. Kami bermain bersama, dan mereka semua menyayangi dan menghargaiku dengan segala kekurangan yang ada pada diriku. Demikian juga dengan om dan tante2ku. Sedangkan dari mamiku aku adalah cucu pertama dari 5 cucu yang ada. Ngomong2 aku juga bisa ngomong "jawa" lho, wong solo kata papiku, he..he..he..
Di usiaku yang ke 3, aku mendapat anugerah dari Tuhan seorang adik perempuan yang "imut" dan lucu. Anabel namanya, tapi karena aku naik pangkat sekarang menjadi seorang kakak, maka aku memanggilnya "dedek". Dia menjadi teman bermainku, biarpun kami lebih sering berkelahi di waktu itu, tapi kami juga saling menyayangi dan merindukan apabila tak bertemu. Bagiku dia adalah pelindung dan penjagaku, dia akan membantuku mendorong kursi roda pada saat kita berpergian. Dan tak sedikitpun ada rasa malu pada adikku bahwa dia mempunyai seorang kakak yang tidak sempurna. Aku juga menjadi pengajar baginya pada saat dia belajar atau membuat PR. Kami tidur bersama dalam satu kamar dan itu yang sering menggangguku karena gerak tubuhnya yang berubah-ubah pada saat tidur. Tapi tak sekalipun dia menyakitiku.
Aku lahir di Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit Husada Mangga Besar pada tanggal 10 Mei 1997. Aku lahir melalui persalinan secara normal, dan berat badanku ketika lahir 3,3 kg. Baru pada usiaku yang ke 10 hari, mami menemukan kelainan pada tangan kiri dan kananku. Ketika aku dibawa ke dokter, dokter mengatakan bahwa aku menderita penyakit folio. Namun orang tuaku tidak percaya begitu saja, karena ketika aku dilahirkan, badanku sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Baru setelah di rontgen, ketahuan bahwa lengan tangan dan kiriku mengalami patah tulang, mungkin ini disebabkan karena kain yang digunakan untuk menyelimuti tubuhku ( bedong ). Inilah untuk pertama kalinya aku mengalami patah tulang di bagian tubuhku.